Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy saat selesai membuka Apel Akbar Jambore Nasional di Cibubur, pada (20/12). Foto: Affandi |
CIBUBUR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan, bibit berdirinya Gerakan Pramuka adalah Hizbul Wathan, Hal ini tak terlepas saat Soekarno mengamanatkan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono membentuk Pramuka, Sri Sultan sendiri tidak memiliki kemampuan pemahaman tentang kepanduan.
Perkataan disampaikan Mendikbud dalam Apel Akbar Perkemahan Silaturahim Nasional (Persinas) 1 Abad Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta, Kamis (20/12/18) sebelum membuka apel.
Lanjut Muhadjir, “Maka, Sri Sultan mengambil seluruh yang ada dikepanduan Hizbul Wathan untuk diterapkan di Pramuka. Ada darah Hizbul Wathan di dalam Pramuka,”kata Muhadjir
Mendikbud yang juga ketua PP Muhammadiyah itu menjelaskan, adanya sejarah panjang dan andil yang besar untuk negara ini. Apalagi, HW adalah produk pribumi alsi.
Adapun penamaan Hizbul Wathan dengan menggunakan bahasa Arab oleh Muhammadiyah, sambungnya, untuk mengelabuhi penjajah agar tidak dicurigai sebagai gerakan untuk pembela Tanah Air.
Mendikbud menjelaskan, pendiri dan bapak TNI Panglima Soedirman adalah Kader HW. “Ketua HW kita sekarang Ramanda Muchdi adalah seorang tentara Kopasus kader HW. Presiden Soeharto dan Muhammad Sudirman, ayahnya mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, adalah pandu HW,” katanya.
Dia menegaskan, ada hubungan darah TNI dengan HW. “Termasuk pasukan para militer Indonesia yaitu PETA di mana di dalamnya banyak kader HW,” ujarnya
disambut tepuk HW oleh seluruh peserta Persinas 1 Abad HW.
Apel Akbar Persinas bertema Kepanduan Hizbul Wathan untuk Indonesia Berkemajuan, dihadiri oleh 8826 pandu Hizbul Wathan terdiri Pandu Athfal, Pandu Pengenal, Pandu Penghela, Pandu Kehormatan atau Pandu Wreda/Sepuh. (MRH)